Jenis Puasa Sunnah yang Dianjurkan pada Bulan Muharram
Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram."
(HR. Muslim)
Dalam bulan ini, terdapat berbagai kesempatan untuk memperbanyak amal ibadah, salah satunya adalah dengan melaksanakan puasa sunnah. Berikut ini adalah tiga jenis puasa sunnah yang dianjurkan dilakukan di bulan Muharram:
1. Puasa ‘Asyura (10 Muharram)
Puasa yang paling utama di bulan Muharram adalah puasa pada tanggal 10 Muharram, yang dikenal sebagai puasa ‘Asyura. Keutamaannya sangat besar, karena bisa menghapus dosa-dosa kecil selama satu tahun sebelumnya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Puasa hari ‘Asyura, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun yang lalu.”
(HR. Muslim)
Hari ‘Asyura memiliki sejarah panjang dalam Islam, terutama ketika Allah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Israil dari kejaran Fir’aun. Nabi Muhammad ﷺ pun berpuasa pada hari itu dan menganjurkan umatnya untuk mengikutinya.
2. Puasa Tasu’a (9 Muharram)
Agar berbeda dengan tradisi kaum Yahudi yang juga berpuasa pada tanggal 10 Muharram, Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk menambahkan puasa sehari sebelumnya, yaitu pada tanggal 9 Muharram, yang dikenal sebagai puasa Tasu’a.
Beliau bersabda:
“Jika aku masih hidup sampai tahun depan, pasti aku akan berpuasa pada hari kesembilan.”
(HR. Muslim)
Puasa Tasu’a dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian dan untuk membedakan praktik ibadah umat Islam dengan umat lain. Karenanya, puasa Tasu’a dan ‘Asyura lebih utama dilakukan berpasangan.
3. Puasa Sunnah di Hari-Hari Lain Bulan Muharram
Selain tanggal 9 dan 10, berpuasa pada hari-hari lain di bulan Muharram juga sangat dianjurkan. Tidak ada batasan khusus untuk hari-hari tersebut. Bahkan, semakin banyak berpuasa di bulan Muharram, semakin utama.
Rasulullah ﷺ menyebut bahwa puasa terbaik setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, tanpa membatasi pada satu atau dua hari saja.
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram.”
(HR. Muslim)
Karena itu, umat Islam bisa memilih untuk berpuasa pada hari Senin dan Kamis, puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak), atau puasa lainnya selama bulan Muharram.
Bulan Muharram adalah waktu yang penuh kemuliaan. Melalui tiga jenis puasa sunnah di atas — puasa ‘Asyura, puasa Tasu’a, dan puasa hari-hari lain di bulan Muharram — kita dapat meraih keutamaan besar yang dijanjikan oleh Allah.
Mari manfaatkan bulan ini dengan memperbanyak ibadah dan meningkatkan keimanan. Semoga Allah menerima amal kita dan mengampuni dosa-dosa kita.