Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Momentum Nuzulul Quran : Bedakan Istilah Nuzul, Inzal, dan Tanzil


Dalam momentum Nuzulul Quran, ada tiga istilah utama yang sering digunakan dalam kajian Islam terkait turunnya Al-Qur'an, yaitu Nuzul, Inzal, dan Tanzil. Meskipun ketiganya memiliki makna yang berdekatan, ada perbedaan makna dalam penggunaannya.

1. Inzal (إنزال) – Turun Sekaligus

Istilah Inzal merujuk pada proses turunnya Al-Qur’an secara sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia. Peristiwa ini terjadi pada malam Lailatul Qadar, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Qadr: 1

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan."

Dalam konteks ini, inzal menggambarkan turunnya Al-Qur’an secara total dalam satu waktu, bukan bertahap.

2. Tanzil (تنزيل) – Turun Bertahap

Sementara itu, Tanzil merujuk pada turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad ﷺ secara bertahap selama kurang lebih 23 tahun melalui perantaraan malaikat Jibril. Istilah ini lebih sering digunakan dalam Al-Qur’an, seperti dalam QS. Asy-Syu'ara: 192-195

"Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas."

3. Nuzul (نزول) – Proses Turunnya Wahyu

Nuzul adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan peristiwa turunnya wahyu, baik secara sekaligus (inzal) maupun bertahap (tanzil). Oleh karena itu, istilah Nuzulul Quran lebih sering digunakan untuk merujuk pada peristiwa turunnya Al-Qur'an secara keseluruhan dalam berbagai tahap.

Ringkasan :

Inzal → Turun sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah.

Tanzil → Turun secara bertahap kepada Nabi Muhammad ﷺ melalui Jibril.

Nuzul → Istilah umum yang mencakup seluruh proses turunnya Al-Qur'an.

Pemahaman perbedaan istilah ini membantu kita lebih menghayati bagaimana Al-Qur'an diturunkan sebagai petunjuk bagi umat manusia.