Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hikmah dan Keistimewaan Jenis Obat yang Disebut dalam Alquran


Alquran bukanlah sekadar kitab petunjuk dalam urusan ibadah dan akhlak, tetapi juga mencakup berbagai informasi yang menyentuh aspek kehidupan manusia secara menyeluruh, termasuk kesehatan. Beberapa jenis makanan dan bahan alami yang disebut dalam Alquran diketahui memiliki khasiat penyembuhan dan telah dikaji oleh sains modern.

Berikut adalah empat jenis “obat” alami yang disebut dalam Alquran, yang tak hanya bermanfaat secara fisik, tapi juga mengandung nilai spiritual dan hikmah mendalam.

1. Madu (العسل)

Ayat rujukan:

“Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.”

(QS. An-Nahl: 69)

Madu merupakan salah satu bahan alami yang paling jelas disebut sebagai “obat” dalam Alquran. Khasiat madu telah diakui dalam dunia pengobatan tradisional maupun medis modern: bersifat antibakteri, antiradang, dan sangat baik untuk penyembuhan luka maupun gangguan pencernaan.

Lebih dari sekadar manis, madu adalah hasil kerja keras lebah yang disebut secara khusus dalam Alquran. Ini menunjukkan bagaimana makhluk kecil bisa menghasilkan manfaat besar atas izin Allah.

2. Habbatus Sauda (Jinten Hitam / Nigella Sativa)

Isyarat dalam Alquran:

Walau tidak disebut secara eksplisit dalam Alquran, banyak ulama mengaitkannya dengan konsep makanan dan biji-bijian yang diberkahi. Namun, hadits Nabi SAW menyebutkannya dengan jelas:

“Gunakanlah habbatus sauda, karena di dalamnya terdapat obat untuk segala penyakit, kecuali kematian.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Kandungan senyawa thymoquinone dalam jinten hitam terbukti memiliki efek imunomodulator, antioksidan, dan antikanker. Tak heran, jinten hitam dikenal sebagai “obat segala penyakit” dalam dunia pengobatan herbal.

3. Zaitun (الزيتون)

Ayat rujukan:

“Demi (buah) tin dan (buah) zaitun.” (QS. At-Tin: 1)

“… yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun...” (QS. An-Nur: 35)

Minyak zaitun adalah sumber lemak sehat yang diakui dalam dunia kedokteran modern sebagai bahan alami yang bermanfaat untuk kesehatan jantung, menurunkan kolesterol, serta mengandung antioksidan.

Penyebutan pohon zaitun sebagai “pohon yang diberkahi” menunjukkan kehormatan terhadap tanaman ini. Dalam praktik pengobatan tradisional, minyak zaitun juga digunakan untuk mengobati luka, masalah kulit, bahkan untuk terapi ruqyah.

4. Al-Qur’an Itu Sendiri

Ayat rujukan:

“Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman...”

(QS. Al-Isra’: 82)

Selain bahan alami, Alquran sendiri disebut sebagai penyembuh (syifā’). Penyembuhan yang dimaksud mencakup dua aspek:

- Penyembuh hati, dari penyakit spiritual seperti kesombongan, iri, dan keraguan.

- Penyembuh fisik, melalui ayat-ayat yang dibacakan untuk ruqyah (pengobatan dengan ayat-ayat Alquran), yang dipraktikkan langsung oleh Nabi dan para sahabat.

Bacaan Alquran yang khusyuk bisa menenangkan jiwa, menurunkan stres, dan bahkan mempercepat penyembuhan fisik. Ini telah dibuktikan oleh berbagai riset psikologi dan neurosains.

Kesimpulan dari artikel ini....

Alquran menyebutkan beberapa unsur alam sebagai sarana penyembuhan, baik secara langsung maupun melalui isyarat. Empat “obat” yang disebutkan di atas — madu, jinten hitam, zaitun, dan Alquran itu sendiri — menunjukkan betapa Islam sangat memperhatikan kesehatan jasmani dan rohani umatnya.

Dengan menggabungkan pengobatan alami dan spiritual, umat Islam memiliki kekayaan warisan yang seimbang dalam menjaga kesehatan. Tentunya, semua pengobatan hanya akan efektif jika disertai dengan keyakinan kepada Allah dan usaha yang sejalan dengan syariat.