4 Pengingat untuk Meningkatkan Ibadah dan Meninggalkan Maksiat
Dalam perjalanan hidup, seorang Muslim pasti mengalami naik turunnya iman. Ada saat-saat ketika semangat ibadah menggebu, namun ada pula masa-masa ketika hati terasa jauh dari Allah, dan maksiat terasa mudah dilakukan. Maka, penting bagi setiap kita untuk senantiasa memperbarui semangat dalam beribadah dan menumbuhkan kesadaran untuk meninggalkan dosa. Berikut ini adalah empat pengingat penting yang dapat membantu kita meningkatkan ibadah dan menjauhi maksiat.
1. Ingat Tujuan Hidup: Kita Diciptakan untuk Beribadah
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku."
(QS. Adz-Dzariyat: 56)
Tujuan utama penciptaan manusia bukan untuk mengejar dunia semata, tetapi untuk beribadah kepada Allah. Kesadaran ini adalah fondasi utama dalam menata hidup. Setiap kali hati mulai lalai, ingatkan diri bahwa dunia ini bukan tempat tinggal selamanya, tapi hanya tempat singgah. Dengan mengingat bahwa hidup ini punya misi ilahi, kita akan terdorong untuk lebih giat beribadah dan menjauhi hal-hal yang mengundang murka Allah.
2. Ingat Kematian yang Datangnya Tiba-Tiba
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian."
(HR. Tirmidzi)
Kematian adalah pengingat yang sangat dahsyat. Ia datang tanpa pemberitahuan, tanpa memandang usia, jabatan, atau keadaan. Mengingat kematian bisa melunakkan hati yang keras, menghentikan maksiat yang sedang dilakukan, dan memacu kita untuk segera bertobat.
Bayangkan, bagaimana jika ajal menjemput saat kita sedang dalam kondisi bermaksiat? Tidakkah kita takut menghadap Allah dengan catatan dosa yang belum diampuni?
3. Ingat Nikmat Allah yang Terlalu Banyak untuk Dihitung
Allah berfirman:
"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya."
(QS. Ibrahim: 34)
Saat keinginan bermaksiat muncul, ingatlah betapa banyak nikmat yang telah Allah berikan: tubuh yang sehat, akal yang waras, keluarga yang mendukung, rezeki yang terus mengalir. Semua itu adalah bentuk kasih sayang Allah. Maka, apakah pantas kita membalas nikmat itu dengan maksiat?
Rasa syukur yang tulus akan mendorong kita untuk memperbaiki ibadah. Sebab ibadah yang benar adalah bentuk syukur yang paling nyata atas semua kebaikan-Nya.
4. Ingat Neraka dan Surga: Akhir dari Semua Pilihan Hidup
Allah menjanjikan dua tempat akhir bagi manusia: surga bagi yang taat dan neraka bagi yang durhaka.
Surga dipenuhi dengan kenikmatan yang tak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terlintas di hati manusia. Sementara neraka adalah tempat penuh siksaan dan penyesalan yang tak terperi.
Mengingat surga membuat kita rindu untuk memperbanyak amal, sedangkan mengingat neraka membuat kita takut berbuat dosa. Kombinasi rasa takut dan harap inilah yang akan menjaga kita tetap berada di jalan yang lurus.
Penutup: Bangun Kesadaran, Perbarui Niat...
Perjalanan menuju Allah adalah perjalanan panjang yang memerlukan bekal dan kekuatan hati. Maka, teruslah memperbarui niat, memohon pertolongan-Nya, dan menjaga diri dengan empat pengingat di atas:
-Tujuan hidup adalah beribadah
-Kematian bisa datang kapan saja
-Nikmat Allah tak terhitung banyaknya
-Surga dan neraka adalah akhir dari pilihan kita
Semoga Allah memudahkan kita untuk menjadi hamba yang taat, istiqamah dalam ibadah, dan dijauhkan dari segala bentuk maksiat.
"Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mencintai ketaatan dan membenci kemaksiatan, dan wafatkan kami dalam keadaan husnul khatimah."
Aamiin.