Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Zakat Anggota Tubuh: Makna dan Penjelasan dalam Islam


Dalam Islam, zakat dikenal sebagai salah satu dari lima rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang mampu. Namun, zakat tidak hanya berkaitan dengan harta benda seperti emas, perak, uang, atau hasil pertanian dan perdagangan. Ada juga istilah “zakat anggota tubuh” yang sering digunakan oleh para ulama dan ahli tasawuf sebagai bentuk simbolik dari pemanfaatan seluruh tubuh untuk ketaatan kepada Allah SWT.

Apa yang Dimaksud Zakat Anggota Tubuh?

Zakat anggota tubuh bukanlah zakat dalam arti hukum fikih yang mengharuskan seseorang mengeluarkan harta. Namun, ia merupakan penyerahan dan penyucian fungsi-fungsi tubuh agar digunakan dalam ketaatan dan menjauhi maksiat. Zakat dalam konteks ini bersifat maknawi atau spiritual, yakni menyucikan diri dari dosa dan memanfaatkan nikmat tubuh sesuai dengan tuntunan syariat.

Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menyebutkan bahwa setiap anggota tubuh manusia memiliki hak untuk "dizakati" melalui penggunaannya dalam jalan yang diridhai oleh Allah.

Contoh Zakat Anggota Tubuh :

Zakat Mata

Menjaga pandangan dari hal-hal yang haram adalah bentuk zakat mata. Mata harus digunakan untuk membaca Al-Qur’an, melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan memperhatikan urusan umat.

"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya..." (QS. An-Nur: 30)

Zakat Telinga

Mendengar hal-hal yang baik seperti ilmu, nasihat, dan dzikir, serta menjauhi ghibah, fitnah, atau musik yang melalaikan merupakan zakat dari telinga.

Zakat Lisan

Menggunakan lisan untuk berdzikir, mengucap kebenaran, amar ma’ruf nahi munkar, dan menjauhi dusta, gosip, dan kata-kata keji.

Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Zakat Tangan

Menggunakan tangan untuk membantu sesama, menulis ilmu, bekerja yang halal, dan menjauhi kekerasan serta pencurian.

Zakat Kaki

Melangkahkan kaki ke masjid, majelis ilmu, atau tempat kebaikan lainnya, dan menjauhi tempat-tempat maksiat adalah bentuk zakat dari kaki.

Zakat Hati

Membersihkan hati dari iri, dengki, sombong, dan penyakit hati lainnya. Mengisi hati dengan iman, tawakal, sabar, dan syukur adalah bentuk zakat spiritual yang tertinggi.

Zakat Akal

Akal wajib digunakan untuk merenung, memikirkan ayat-ayat Allah, menggali ilmu yang bermanfaat, dan menghindari pemikiran sesat atau spekulatif yang jauh dari petunjuk wahyu.

Mengapa Zakat Anggota Tubuh Penting?

Allah SWT telah memberikan nikmat anggota tubuh secara cuma-cuma kepada manusia. Maka sebagai bentuk syukur, manusia hendaknya menggunakan seluruh tubuhnya dalam ketaatan. Jika tubuh digunakan untuk maksiat, maka itu termasuk bentuk pengingkaran nikmat.

"Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang nikmat (yang diberikan kepadamu)." (QS. At-Takatsur: 8)

Zakat anggota tubuh juga melatih kesadaran spiritual. Setiap Muslim diharapkan tidak hanya beramal dengan harta, tetapi juga dengan jasad dan jiwa secara utuh dalam pengabdian kepada Allah.

Penutup

Zakat anggota tubuh adalah konsep spiritual yang mengajarkan kita untuk bersyukur dan bertanggung jawab atas nikmat tubuh yang Allah berikan. Dengan menjaga dan mengarahkan setiap anggota tubuh untuk tujuan kebaikan dan ibadah, seorang Muslim telah melakukan “zakat” yang sangat bermakna. Maka, mari kita gunakan mata, telinga, lisan, tangan, kaki, hati, dan akal kita sebagai sarana menuju ridha Allah.