Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tutupilah Aibmu dengan "Pakaian" Taqwa


Setiap manusia memiliki kekurangan, kesalahan, dan aib dalam hidupnya. Tidak ada seorang pun yang sempurna, bahkan orang-orang saleh pun pernah terjatuh dalam dosa. Namun, Islam mengajarkan kita untuk tidak membuka aib kita kepada orang lain, melainkan menutupinya dengan taqwa dan memperbaiki diri di hadapan Allah Ta'ala.

Manusia Bukan Makhluk Suci

Allah menciptakan manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dalam surah An-Nisa ayat 28, Allah berfirman:

"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia diciptakan bersifat lemah." (QS. An-Nisa: 28)

Kelemahan ini mencakup hawa nafsu, emosi, serta ketidaksempurnaan dalam amal. Maka tidak heran jika setiap manusia menyimpan sisi-sisi gelap yang tidak ingin diketahui orang lain. Namun sayangnya, di era media sosial sekarang, banyak orang justru bangga mempertontonkan aibnya, baik dalam bentuk kata-kata, gambar, maupun perbuatan.

Islam Menganjurkan Menutup Aib

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Setiap umatku akan diampuni kecuali orang-orang yang menampakkan dosanya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menjelaskan bahwa Allah masih akan menutupi dan mengampuni dosa seseorang selama ia tidak menyebarkan atau memamerkan aib dan dosanya kepada orang lain. Membuka aib sendiri bisa jadi tanda kurangnya rasa malu dan lemahnya iman. Padahal rasa malu adalah bagian dari iman.

Apa Itu Pakaian Taqwa?

Allah menyebutkan dalam Al-Qur'an:

"Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat." (QS. Al-A’raf: 26)

Pakaian taqwa bukanlah berupa kain atau busana duniawi, melainkan sifat hati yang menjadikan seseorang takut dan tunduk kepada Allah. Ia akan menjaga dirinya dari perbuatan dosa, menjaga lisannya dari ucapan kotor, dan menjaga hatinya dari penyakit-penyakit hati seperti iri, sombong, dan dengki.

Pakaian taqwa inilah yang bisa menutupi aib kita, bukan dalam arti menyembunyikannya dari manusia semata, tetapi juga membersihkannya di hadapan Allah. Dengan taqwa, seseorang akan lebih berhati-hati dalam bertindak, tidak mudah mengumbar diri, dan selalu berusaha memperbaiki kesalahan masa lalu.

Jangan Suka Membuka Aib Orang Lain

Selain menjaga aib sendiri, kita juga diperintahkan untuk menjaga aib orang lain. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

"Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat." (HR. Muslim)

Ini adalah jaminan luar biasa. Saat kita tidak mengumbar kesalahan saudara kita, bahkan meskipun kita mengetahuinya, maka Allah akan balas menutupi aib-aib kita yang lebih besar.

Sebaliknya, orang yang gemar membongkar aib orang lain, Allah akan bongkar aibnya meskipun ia sembunyikan sekuat apapun. Dalam sebuah riwayat disebutkan:

"Wahai orang-orang yang hanya beriman dengan lisannya namun tidak masuk ke dalam hatinya! Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, mencela mereka, dan mencari-cari kesalahan mereka. Karena siapa yang mencari-cari kesalahan saudaranya, maka Allah akan mencari-cari kesalahannya, dan siapa yang dicari-cari kesalahannya oleh Allah, maka Dia akan mempermalukannya meskipun di dalam rumahnya." (HR. Tirmidzi)

Perbaiki Diri dalam Kesunyian

Kita tidak perlu memperlihatkan kesalehan kita kepada manusia jika sebenarnya batin kita masih penuh dosa. Yang lebih penting adalah memperbaiki diri di hadapan Allah. Menangislah dalam kesunyian, mohonlah ampunan-Nya dengan ikhlas, dan mintalah agar Dia menutupi aib-aib kita, baik yang telah diketahui maupun yang tersembunyi.

Imam Hasan Al-Bashri pernah berkata,

“Aku telah menemui orang-orang (salaf) yang tidak memiliki aib, namun mereka menyembunyikan amal kebaikan mereka sebagaimana kalian menyembunyikan aib kalian sekarang.”

Kini, terbalik. Banyak orang menyembunyikan kebaikannya, tetapi justru memamerkan dosa dan kesalahan seakan-akan itu prestasi.

Penutup: Taqwa adalah Tameng dari Segala Aib

Taqwa adalah pakaian terbaik yang bisa menyelamatkan kita di dunia maupun akhirat. Ia bukan hanya melindungi fisik, tapi juga menjaga hati dan jiwa dari kehinaan. Maka, jika kita punya masa lalu kelam, tutupilah dengan taqwa. Jika kita sedang dalam keadaan buruk, sembunyikanlah dari manusia dan kembalilah kepada Allah.

Jangan bangga dengan dosa, jangan umbar aib sendiri, dan jangan mencari-cari aib orang lain. Sebaliknya, berusahalah menjadi hamba yang semakin hari semakin takut kepada Allah dan menutupi kekurangannya dengan amal kebaikan yang terus tumbuh.