Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Yang Berpindah dari Iman ke Kufur di Akhir Hayat

Salah satu perkara yang paling menakutkan bagi seorang mukmin adalah kehilangan iman di penghujung kehidupan. Betapa banyak orang yang menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam keadaan Islam, namun ketika ajal menjemput, ia justru berakhir dalam keadaan kufur. Na‘udzubillāh min dzālik......

Fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya kita menjaga keistiqamahan, sebab yang menjadi penentu keselamatan adalah akhir kehidupan (husnul khātimah atau su’ul khātimah), bukan sekadar awal atau pertengahan perjalanan hidup.

Hakikat Iman yang Bisa Hilang

Iman bukanlah sesuatu yang otomatis tetap ada di hati seorang hamba. Ia bisa bertambah dengan ketaatan, namun juga bisa berkurang bahkan hilang karena maksiat dan kekufuran. Allah ﷻ berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya...” (QS. An-Nisā’: 136)

Ayat ini memberi isyarat bahwa meskipun seseorang telah beriman, ia tetap diperintahkan untuk terus menjaga dan memperbaharui imannya. Artinya, iman bisa pudar jika tidak dijaga.

Sebab-sebab Berpindah dari Iman ke Kufur

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang bisa tergelincir dari iman menuju kekufuran di akhir hayatnya:

1. Penyimpangan Aqidah – menerima ideologi menyimpang atau mengikuti hawa nafsu dalam urusan agama.

2. Bergelimang dalam Dosa Besar – hati yang gelap karena maksiat_sulit mengucapkan tauhid di akhir hayat.

3. Bersahabat dengan Lingkungan yang Buruk – teman yang salah bisa menyeret kepada kekufuran.

4. Tidak Meminta Perlindungan kepada Allah – merasa aman dari fitnah iman adalah tanda kelalaian.

Contoh yang Disebutkan Ulama

Para ulama menyebutkan bahwa ada orang yang ketika hidup rajin beribadah, namun di akhir hayatnya berpaling karena kesombongan atau hawa nafsu. Ada pula kisah orang yang ketika sakaratul maut lebih mengingat harta, nyanyian, atau kesenangan dunia ketimbang Allah, sehingga ia tidak mampu mengucapkan syahadat.

Bahaya Su’ul Khātimah

Su’ul khātimah adalah keadaan ketika seseorang wafat dalam keadaan membawa kemurkaan Allah, baik karena kekufuran maupun karena dosa besar yang belum ia taubati. Ini adalah kerugian terbesar, sebab seluruh amal shalih yang pernah ia lakukan bisa terhapus, sebagaimana firman Allah:

“Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah orang-orang yang sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 217)

Menjaga Iman Hingga Akhir Hayat

Agar terhindar dari bahaya berpindah dari iman ke kufur, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Menjaga Aqidah yang Murni – belajar tauhid dan menjauhi syirik.

2. Memperbanyak Amal Shalih – amal ibadah konsisten memperkuat hati.

3. Bersahabat dengan Orang Shalih – lingkungan baik menjaga iman.

4. Banyak Berdoa Meminta Husnul Khātimah – doa adalah senjata mukmin.

Oleh sebab itulah, Berpindah dari iman ke kufur di akhir hayat adalah musibah paling besar yang harus diwaspadai. Karena itu, seorang muslim harus selalu waspada, tidak merasa aman dari tipu daya syaitan, serta senantiasa berdoa agar Allah menutup hidupnya dengan husnul khātimah. Sebab, sebaik-baik kehidupan adalah yang berakhir dengan kalimat lā ilāha illallāh.