Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah


Dalam kalender Hijriyah, bulan Dzulhijjah termasuk salah satu bulan yang dimuliakan Allah. Sepuluh hari pertamanya disebutkan sebagai hari-hari yang paling utama untuk memperbanyak amal shaleh, sebagaimana firman Allah:

"Demi fajar, dan malam yang sepuluh."

(QS. Al-Fajr: 1–2)

Menurut sebagian besar ulama tafsir, yang dimaksud “malam yang sepuluh” adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Di antara hari-hari tersebut, dua hari memiliki keutamaan khusus jika diisi dengan ibadah puasa, yaitu puasa Tarwiyah (tanggal 8 Dzulhijjah) dan puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah).

Apa Itu Puasa Tarwiyah dan Arafah?

Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum wukuf di Arafah bagi para jamaah haji. Kata “Tarwiyah” berasal dari kata rawwa yang berarti “membekali air”, karena pada hari itu jamaah haji dahulu mengisi air sebelum menuju Arafah.

Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu hari saat jamaah haji berkumpul dan berwukuf di Padang Arafah — yang merupakan puncak pelaksanaan ibadah haji.

Bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji, dianjurkan untuk berpuasa di dua hari ini karena terdapat pahala dan keutamaan besar di dalamnya.

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Meskipun tidak sepopuler puasa Arafah, puasa Tarwiyah memiliki sejumlah keutamaan yang disebutkan dalam riwayat-riwayat, meski derajat hadisnya diperselisihkan. Salah satu keutamaannya adalah:

"Puasa pada hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun yang lalu."

(HR. Ibnu Majah,)

Meskipun hadisnya dha’if (lemah), sebagian ulama memperbolehkan mengamalkan hadis-hadis lemah dalam fadhailul a’mal (keutamaan amal), selama tidak berkaitan dengan masalah akidah dan hukum halal-haram, serta tidak terlalu lemah (dha'if jiddan). Karena itu, berpuasa di hari Tarwiyah tetap merupakan amalan yang dianjurkan selama diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Selain itu, puasa ini juga menjadi bentuk persiapan spiritual menyambut hari Arafah. Orang yang berpuasa Tarwiyah menunjukkan semangat dan kesungguhannya dalam mengisi awal-awal Dzulhijjah dengan amal saleh.

Keutamaan Puasa Arafah

Puasa Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan haji. Dalam sebuah hadis sahih disebutkan:

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Puasa Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya."

(HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa pahala puasa Arafah sangat agung, yaitu penghapusan dosa selama dua tahun — setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Ini adalah keutamaan luar biasa yang jarang terdapat pada ibadah lainnya.

Namun, penting dicatat bahwa yang dimaksud “dosa” dalam hadis ini adalah dosa-dosa kecil (shaghair). Adapun dosa-dosa besar (kabair) tetap memerlukan taubat yang sungguh-sungguh.

Siapa Saja yang Dianjurkan Berpuasa?

Bagi yang tidak berhaji: Sangat dianjurkan berpuasa pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Hal ini berdasarkan sunnah Rasulullah ﷺ dan amalan para sahabat.

Bagi yang sedang berhaji: Tidak dianjurkan berpuasa pada hari Arafah, terutama bagi yang wukuf di Arafah. Rasulullah ﷺ sendiri tidak berpuasa pada hari Arafah ketika beliau sedang berhaji, karena ibadah haji saat wukuf memerlukan kekuatan fisik dan fokus penuh.

Hikmah dan Manfaat Puasa Tarwiyah dan Arafah

-Menghidupkan sunnah Rasulullah ﷺ

Dengan menjalankan puasa ini, kita meneladani Nabi Muhammad ﷺ dalam memuliakan hari-hari istimewa Dzulhijjah.

-Pembersih dosa

Keutamaan pengampunan dosa selama dua tahun dari puasa Arafah merupakan kesempatan langka untuk memperbaiki diri.

-Meningkatkan ketakwaan

Berpuasa membuat kita lebih sadar diri, lebih dekat kepada Allah, serta meningkatkan kesabaran dan keikhlasan dalam beribadah.

-Persiapan menyambut Idul Adha

Dengan berpuasa dan memperbanyak ibadah di hari-hari awal Dzulhijjah, kita mempersiapkan diri secara spiritual untuk menyambut hari raya kurban dengan penuh kesadaran dan keimanan.

Amalan Lain yang Dianjurkan di Hari Arafah

Selain berpuasa, berikut beberapa amalan yang dianjurkan dilakukan:

-Berzikir dan bertakbir, khususnya takbir muqayyad setelah salat fardhu.

-Memperbanyak doa, karena hari Arafah adalah waktu mustajab untuk berdoa.

-Membaca Al-Qur’an dan memperbanyak istighfar.

-Bersedekah dan berbuat baik kepada sesama.

-Bertakbir dan tahmid dengan lantang, khususnya pada malam Idul Adha.

Puasa Tarwiyah dan Arafah adalah momen spiritual yang sangat istimewa dalam Islam. Dua hari ini memberikan peluang besar bagi umat Muslim untuk meraih pahala besar, penghapusan dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah. Meskipun tidak semua orang bisa berhaji, Allah tetap membuka pintu keutamaan bagi seluruh umat Islam melalui ibadah-ibadah seperti puasa ini.

Oleh karena itu, mari kita manfaatkan momentum bulan Dzulhijjah, khususnya pada tanggal 8 dan 9, untuk memperbanyak amal saleh dan meraih ampunan serta keridhaan Allah.

“Barangsiapa berpuasa di hari Arafah, dosanya diampuni setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”

(HR. Muslim)

Semoga Allah menerima amal kita dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang mendapatkan keberkahan hari-hari mulia ini. Aamiin.