Alasan Rasulullah Berdoa 3 Permintaan Ini di Pagi Hari
Setiap pagi, Rasulullah ﷺ memiliki kebiasaan berdoa dengan permintaan yang sangat bermakna. Dari sekian banyak doa yang beliau panjatkan, terdapat tiga permintaan yang senantiasa beliau ulang setiap pagi hari, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis sahih. Doa tersebut berbunyi:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima.”
(HR. Ibnu Majah, Ahmad, dan lainnya; hasan sahih)
Tiga permintaan ini tampak sederhana, namun mengandung pelajaran yang sangat dalam. Mengapa Rasulullah memilih tiga hal ini untuk diminta di awal hari? Apa makna di baliknya? Mari kita telusuri hikmahnya satu per satu.
1. Ilmu yang Bermanfaat (ʿIlman Nāfiʿan)
Permintaan pertama adalah ilmu yang bermanfaat. Islam sangat menjunjung tinggi ilmu. Namun tidak semua ilmu itu bermanfaat, bahkan sebagian bisa menjerumuskan jika tidak dibarengi dengan iman dan akhlak. Rasulullah ﷺ tidak hanya memohon ilmu, tetapi ilmu yang bermanfaat, yaitu:
-Ilmu yang mendekatkan diri kepada Allah.
-Ilmu yang diamalkan, bukan hanya untuk diketahui.
-Ilmu yang membawa kepada kebaikan, bukan kesombongan.
-Ilmu yang membuat seseorang menjadi lebih bijaksana dan tawadhu’.
Dengan memulai hari dengan permintaan ilmu yang bermanfaat, Rasulullah ﷺ mengajarkan kepada kita pentingnya menjadikan hari-hari kita bernilai ibadah, mulai dari belajar hingga berbagi ilmu.
2. Rezeki yang Baik (Rizqan Ṭayyiban)
Permintaan kedua adalah rezeki yang baik. Islam tidak hanya mendorong umatnya untuk mencari rezeki, tetapi menekankan bahwa rezeki itu harus thayyib—baik, halal, dan bersih.
Mengapa ini penting?
-Rezeki yang baik menjadi bahan bakar bagi ibadah dan amal.
-Rezeki yang halal menjadi sebab doa dikabulkan.
-Rezeki yang baik membawa ketenangan hati dan keberkahan hidup.
-Sebaliknya, rezeki yang haram bisa menutup pintu hidayah dan menyebabkan hati menjadi keras.
Dengan memohon rezeki yang baik sejak pagi hari, Rasulullah ﷺ mengingatkan kita bahwa usaha duniawi tidak boleh melupakan nilai spiritual dan etika dalam bekerja.
3. Amal yang Diterima (ʿAmalan Mutaqabbalan)
Permintaan ketiga adalah amal yang diterima. Banyak orang beramal, tetapi tidak semua amal diterima oleh Allah. Amal bisa tertolak karena tidak ikhlas, atau karena tidak sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ.
-Mengapa Rasulullah ﷺ memohon amal yang diterima?
-Karena penerimaan amal adalah tanda keberhasilan hidup.
-Karena manusia bisa tertipu oleh banyaknya amal, padahal tidak diterima.
-Karena Allah menilai kualitas, bukan kuantitas.
Ini mengajarkan kepada kita bahwa bukan hanya amal yang penting, tapi juga bagaimana agar amal itu diterima oleh Allah. Maka ikhlas dan mengikuti sunnah menjadi syarat utama.
Mengapa Diucapkan di Pagi Hari?
Pagi adalah awal dari segala aktivitas. Apa yang kita niatkan dan doakan di pagi hari bisa menjadi arah dan fokus dalam menjalani hari. Rasulullah ﷺ memulai hari dengan doa ini untuk menunjukkan:
Prioritas hidup: ilmu, rezeki yang halal, dan amal yang diterima.
Kesadaran spiritual: bahwa dunia ini bukan semata soal materi, tapi harus dilandasi ilmu dan amal yang benar.
Persiapan diri: karena setiap hari adalah peluang memperbaiki diri, mencari ilmu, menjemput rezeki, dan memperbanyak amal.
Penutup: Tiga Pilar Kehidupan Seimbang
Doa ini mencerminkan tiga pilar penting dalam kehidupan seorang Muslim:
-Hati dan pikiran → melalui ilmu yang bermanfaat.
-Kebutuhan jasmani dan materi → melalui rezeki yang baik.
-Hubungan dengan Allah dan akhirat → melalui amal yang diterima.
Inilah mengapa doa ini sangat penting diamalkan setiap pagi. Ia adalah panduan ringkas namun padat makna untuk menjalani hidup yang berkualitas di dunia dan akhirat.
Semoga kita pun bisa meneladani kebiasaan Rasulullah ﷺ dalam memulai hari dengan doa ini, dan semoga Allah mengabulkan permintaan kita sebagaimana Dia mengabulkan doa kekasih-Nya, Nabi Muhammad ﷺ.