7 Bahaya "Tathayyur" dalam Kehidupan Sehari-hari
Tathayyur adalah keyakinan atau anggapan sial terhadap sesuatu tanpa dasar yang jelas, biasanya terhadap waktu, tempat, hewan, atau peristiwa tertentu. Contohnya, menganggap angka 13 membawa sial, atau merasa akan celaka jika melihat burung tertentu sebelum keluar rumah. Dalam Islam, tathayyur termasuk bentuk syirik kecil yang dapat merusak tauhid seseorang. Berikut beberapa bahaya tathayyur dalam kehidupan sehari-hari:
1. Merusak Keimanan dan Tauhid
Tathayyur menunjukkan bahwa seseorang menggantungkan harapan atau ketakutannya pada sesuatu selain Allah. Ini jelas bertentangan dengan ajaran tauhid yang mengajarkan bahwa hanya Allah yang berkuasa atas segala sesuatu.
“Tidak ada thiyarah (tathayyur). Yang terbaik adalah optimisme.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mengaitkan takdir dengan pertanda tertentu tanpa dasar syar’i adalah bentuk penyimpangan akidah yang serius.
2. Menimbulkan Ketakutan yang Tidak Berdasar
Orang yang terjebak dalam tathayyur akan hidup dalam ketakutan dan kekhawatiran yang tidak rasional. Misalnya, takut bepergian di hari tertentu atau ragu memulai usaha karena "tanda-tanda sial." Ini bisa melemahkan mental dan menjadikan seseorang tidak berani melangkah dalam hidup.
3. Menghambat Produktivitas dan Keputusan Rasional
Tathayyur membuat seseorang menunda atau bahkan membatalkan rencana penting hanya karena pertanda yang dianggap sial. Padahal, keputusan seharusnya diambil berdasarkan logika, data, dan keimanan, bukan mitos atau firasat tanpa dasar.
4. Menyebabkan Ketergantungan pada Dukun dan Paranormal
Orang yang terbiasa percaya pada pertanda-pertanda sial rentan mencari "pembenaran" melalui dukun atau ramalan. Ini dapat menjerumuskan pada praktek syirik yang lebih dalam, seperti perdukunan, jimat, dan sihir.
5. Mewariskan Kepercayaan Salah kepada Keluarga
Tathayyur sering menjadi warisan turun-temurun. Jika tidak diluruskan, kebiasaan ini akan diturunkan kepada anak-anak yang kemudian hidup dalam ketakutan dan keyakinan yang salah.
6. Menimbulkan Stigma Sosial
Kadang, tathayyur membuat seseorang menghindari orang lain atau menyalahkan pihak tertentu atas nasib buruk yang dialami. Ini bisa merusak hubungan sosial dan menimbulkan prasangka atau fitnah.
7. Menghilangkan Tawakal dan Optimisme
Tathayyur mengikis rasa tawakal kepada Allah dan menggantikannya dengan kecemasan terhadap hal-hal yang tak relevan.
“Barang siapa yang berpaling karena tathayyur, maka sungguh dia telah berbuat syirik.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
Kesimpulannya...
Tathayyur bukan hanya kepercayaan yang keliru, tetapi juga berbahaya secara spiritual, psikologis, dan sosial. Ia mengganggu tauhid, melemahkan mental, dan menghambat kemajuan hidup. Islam mengajarkan umatnya untuk meninggalkan prasangka sial dan menggantinya dengan keyakinan, doa, dan tawakal kepada Allah. Dengan meninggalkan tathayyur, seseorang akan hidup lebih tenang, produktif, dan penuh keimanan.