Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keutamaan Orang yang Tidak Melakukan "Tathayyur"


Dalam Islam, *tathayyur* adalah sikap merasa sial atau pesimis karena suatu tanda, makhluk, atau peristiwa tertentu. Contohnya adalah menganggap hari tertentu membawa sial, atau mengurungkan niat karena melihat burung terbang ke arah tertentu. Sikap ini termasuk bentuk *kesyirikan kecil*, karena mengaitkan sesuatu selain Allah dengan takdir dan keberuntungan.

1. Termasuk Golongan yang Bertawakal Sempurna

Nabi Muhammad ﷺ menyebutkan dalam hadits yang sangat terkenal bahwa orang-orang yang tidak melakukan tathayyur adalah bagian dari 70.000 umat beliau yang masuk surga tanpa hisab:

"Ada 70.000 orang dari umatku yang akan masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab."

Para sahabat bertanya, "Siapa mereka wahai Rasulullah?"

Beliau menjawab:

"Mereka adalah orang-orang yang tidak meminta diruqyah, tidak melakukan kay (pengobatan dengan besi panas), tidak melakukan tathayyur, dan mereka bertawakal hanya kepada Rabb mereka."

(HR. Bukhari dan Muslim)

2. Terhindar dari Kesyirikan Kecil

Tathayyur termasuk dalam kategori *syirik ashghar* (syirik kecil), sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

"Barangsiapa yang melakukan tathayyur, maka ia telah melakukan syirik."

(HR. Ahmad, dinilai hasan oleh al-Albani)

Orang yang menghindari tathayyur berarti telah menjaga kemurnian tauhidnya dari bentuk-bentuk kesyirikan, meskipun kecil. Ini menunjukkan kematangan iman dan akidah.

3. Lebih Tenang dan Fokus pada Sebab yang Benar

Orang yang tidak mempercayai kesialan karena hari tertentu, tanda tertentu, atau mimpi-mimpi buruk, hidupnya akan lebih tenang. Ia tidak mudah terganggu oleh hal-hal yang tidak logis atau tidak syar'i. Ia fokus pada:

- Berusaha dengan cara yang benar.

- Bertawakal kepada Allah.

- Menyandarkan hasil sepenuhnya kepada ketetapan Allah, bukan pada "tanda-tanda sial".

4. Mengikuti Sunnah dan Jalan Para Sahabat

Para sahabat Nabi ﷺ adalah generasi yang sangat menjaga tauhid dan menjauhkan diri dari tradisi jahiliyyah, termasuk tathayyur. Orang yang meninggalkan tathayyur berarti meneladani jalan mereka yang telah dijanjikan surga oleh Allah ﷻ.

5. Dicintai oleh Allah karena Bertawakal

Allah berfirman:

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya."

(QS. Ali Imran: 159)

Menjauh dari tathayyur adalah bukti nyata bahwa seseorang benar-benar menyerahkan segala urusannya kepada Allah, bukan kepada mitos, firasat, atau anggapan-anggapan batil.

Sebagai penutup artikel di atas...

Tathayyur adalah warisan dari masa jahiliyah yang bertentangan dengan prinsip tauhid dan tawakal. Meninggalkannya menunjukkan kemurnian iman, kedewasaan spiritual, dan pemahaman yang lurus terhadap takdir dan usaha. Orang yang tidak melakukan tathayyur termasuk dalam golongan yang dijanjikan surga tanpa hisab, selama ia juga menjaga tauhid dan tawakalnya dengan baik.