Tahnik kepada Bayi: Pengertian, Tujuan, dan Tuntunan dalam Islam
Apa Itu Tahnik?
Tahnik adalah salah satu sunnah Rasulullah ﷺ yang dilakukan kepada bayi yang baru lahir. Secara bahasa, tahnik berasal dari kata hank (الحنك) yang berarti langit-langit mulut. Secara istilah, tahnik adalah mengunyah kurma (atau makanan manis dan lembut lainnya), lalu meletakkan sedikit kunyahan tersebut ke langit-langit mulut bayi menggunakan jari, biasanya dilakukan oleh orang shalih, terutama ulama atau orang tua bayi sendiri.
Dalil dan Contoh dari Rasulullah ﷺ
Amalan ini dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad ﷺ. Salah satu hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menyebutkan:
“Aku membawa Abdullah bin Abi Talhah kepada Rasulullah ﷺ ketika dia baru lahir. Lalu Rasulullah ﷺ memberi nama dan mentahniknya dengan kurma.”
(HR. Muslim no. 2145)
Hadis lain juga menyebutkan bahwa beberapa sahabat membawa bayi-bayi mereka kepada Nabi ﷺ agar beliau mendoakan dan mentahnik mereka.
Tujuan dan Hikmah Tahnik
1. Meneladani sunnah Nabi ﷺ
Tahnik adalah bagian dari sunnah yang sangat dianjurkan, sebagai bentuk pengharapan berkah dari orang shalih dan untuk mengikuti jejak Nabi.
2. Stimulasi awal rongga mulut bayi
Secara medis, tahnik juga membantu merangsang saraf dan otot mulut bayi. Kandungan gula alami dari kurma bisa menjadi sumber energi pertama bagi bayi.
3. Doa dan harapan kebaikan
Biasanya ketika mentahnik, disertai dengan doa agar si bayi tumbuh menjadi anak yang shalih dan kuat imannya.
Bagaimana Cara Tahnik?
1. Pilih kurma yang matang dan manis (atau madu jika tidak ada kurma, meski kurma lebih utama).
2. Orang yang akan mentahnik (misalnya ayah, ibu, kiai, atau ulama) mengunyah kurma tersebut hingga lembut.
3. Sedikit dari kunyahan itu ditempelkan atau digosokkan ke langit-langit mulut bayi.
4. Dianjurkan menyertai tahnik dengan doa kebaikan, seperti:
“Ya Allah, jadikanlah ia anak yang shalih, berilmu, dan bermanfaat bagi agama dan umat.”
Kapan Waktu yang Tepat untuk Tahnik?
Tahnik dilakukan segera setelah kelahiran, atau paling tidak pada hari pertama sampai hari ketujuh setelah lahir. Tidak ada batasan ketat, namun semakin dini dilakukan, semakin baik.
Siapa yang Boleh Melakukan Tahnik?
Meskipun idealnya dilakukan oleh orang yang shalih seperti ulama atau guru, tahnik juga boleh dilakukan oleh orang tua bayi sendiri. Intinya adalah niat kebaikan dan meneladani sunnah.
Penutup...
Tahnik adalah amalan ringan namun sarat makna. Ia merupakan bentuk perhatian Islam terhadap kehidupan anak sejak dini, baik secara spiritual maupun fisik. Bagi keluarga Muslim, menghidupkan sunnah ini merupakan salah satu cara terbaik menyambut kelahiran sang buah hati dengan berkah.