Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Pesan Terakhir "Umar Bin Khattab" untuk Ummat Islam

Dalam sejarah Islam, nama Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu selalu berdiri sebagai simbol kekuatan, ketegasan, keadilan, dan kejernihan hati. Beliau bukan hanya seorang pemimpin besar, tetapi juga seorang hamba Allah yang penuh ketakwaan. Di balik kisah kepemimpinannya yang agung, terdapat pesan-pesan terakhir yang beliau sampaikan sebelum wafat—pesan yang bukan hanya relevan bagi umat Islam pada masanya, tetapi juga bagi kita hari ini.

1. Menjaga Shalat sebagai Tiang Agama

Salah satu pesan yang paling sering disampaikan Umar sebelum wafat adalah tentang shalat. Dalam keadaan terluka parah akibat tikaman Abu Lu’lu’, Umar masih sempat bertanya:

“Apakah manusia sudah melaksanakan shalat?”

Dan ketika diberi tahu bahwa waktu shalat telah tiba, beliau tetap bangkit untuk melaksanakannya meski tubuhnya penuh luka.

Dari sikap ini, Umar meninggalkan pesan kuat: tidak ada yang lebih penting bagi seorang Muslim daripada menjaga shalatnya. Shalat adalah tiang agama, penghubung antara hamba dan Rabb-nya, serta sumber kekuatan seorang mukmin.

2. Jangan Tinggalkan Al-Qur’an

Umar bin Khattab dikenal sangat dekat dengan Al-Qur’an. Ia menangis ketika mendengar ayat-ayat yang mengguncang hatinya, ia tegas ketika melihat umat mulai lalai terhadap tuntunan Allah, dan ia selalu memerintahkan kaum Muslimin untuk memegang teguh Kitabullah dalam setiap urusan.

Pesan Umar jelas: jika umat Islam ingin tetap kuat, maka jangan pernah jauh dari Al-Qur’an. Jadikan bacaan harian, renungan, pedoman hidup, dan obat hati dari gundah serta maksiat.

3. Takutlah kepada Allah dalam Mengemban Amanah

Ketika Umar merasakan ajalnya semakin dekat, ia memanggil putranya, Abdullah bin Umar, dan beberapa tokoh sahabat. Ia berpesan agar kaum Muslimin tidak tergelincir dalam penyimpangan setelahnya. Umar sadar bahwa kepemimpinan adalah amanah yang berat, dan tidak semua orang mampu memikulnya.

Pesan itu berlaku hingga hari ini: amanah, sekecil apa pun, akan ditanya oleh Allah. Baik amanah sebagai pemimpin, orang tua, guru, pekerja, maupun murid—semua akan dimintai pertanggungjawaban.

4. Tetap Bersatu dan Hindari Perpecahan

Umar sangat khawatir akan perpecahan yang mungkin terjadi setelah wafatnya. Beliau mengingatkan kaum Muslimin untuk menjaga persatuan, mendahulukan maslahat umum, menjauhi fitnah, serta tidak mudah terpengaruh provokasi.

Beliau tahu, musuh terbesar umat bukanlah musuh dari luar, tetapi kebencian, iri, dan fanatisme yang tumbuh di dalam diri manusia.

5. Berakhlaklah kepada Sesama Muslim

Umar terkenal tegas, tetapi ia sangat lembut dan penyayang terhadap rakyatnya. Dalam pesan terakhirnya ia menekankan agar umat Islam saling memuliakan, tidak zalim, dan tidak mengambil hak orang lain. Umar mengingatkan bahwa keadilan adalah pondasi masyarakat yang diridhai Allah.

Beliau berkata:

“Tidak ada Islam tanpa jamaah, tidak ada jamaah tanpa kepemimpinan, dan tidak ada kepemimpinan tanpa ketaatan.”

Semua itu hanya bisa tegak jika umat saling menghormati dan berakhlak baik.

6. Jangan Tertipu oleh Dunia

Umar pernah menangis saat diberi tahu bahwa banyak harta yang masuk ke Baitul Mal. Ia khawatir umat Islam akan berubah, terpikat dunia, dan lupa pada akhirat. Oleh sebab itu, pesan terakhirnya menegaskan:

“Janganlah kalian tertipu oleh dunia, karena dunia itu fana dan akhirat itulah yang kekal.”

Beliau, meski memimpin wilayah yang begitu luas, hidup dalam kesederhanaan yang luar biasa.

7. Pegang Teguh Sunnah Nabi

Umar selalu berpesan agar umat Islam tidak membuat-buat perkara baru dalam agama. Ia sangat menjaga kemurnian ajaran Rasulullah ﷺ. Dalam detik-detik akhir hidupnya, ia terus mengingatkan:

ikuti sunnah Nabi dan jangan menyimpang sedikit pun.

Karena sunnah adalah cahaya yang menjaga umat dari kegelapan bid’ah, kesesatan, dan penyimpangan.

Pesan-pesan terakhir Umar bin Khattab bukanlah sekadar wasiat, tetapi cerminan cinta seorang pemimpin kepada umatnya. Ia ingin umat Islam tetap berada di jalan lurus setelah ia pergi. Dan hari ini, ketika banyak tantangan, fitnah, dan godaan datang dari segala arah, pesan itu terasa semakin relevan.

Semoga Allah menjadikan kita umat yang menjaga shalat, mencintai Al-Qur’an, menegakkan keadilan, bersatu dalam kebaikan, serta mengikuti jejak Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya. Aamiin.