Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Larangan Panjang Angan-angan dan Bahayanya


Setiap manusia pasti memiliki harapan dan cita-cita dalam hidupnya. Angan-angan adalah bagian dari fitrah manusia yang ingin meraih sesuatu yang lebih baik di masa depan. Namun, dalam Islam, tidak semua bentuk angan-angan itu dipuji. Islam membedakan antara harapan yang realistis dan direncanakan dengan baik (raja’) dan angan-angan kosong (tulul amal). Tulul amal atau panjang angan-angan adalah bentuk harapan kosong yang tidak disertai dengan usaha nyata dan melupakan kehidupan akhirat. Islam memandang panjang angan-angan sebagai penyakit hati yang membahayakan iman dan mengganggu amal.

Makna Panjang Angan-angan

Secara bahasa, "tulul amal" berarti panjangnya harapan dan cita-cita. Dalam konteks Islam, istilah ini merujuk pada keadaan seseorang yang terlalu banyak berangan-angan tentang dunia dan masa depan, namun tidak disertai dengan persiapan amal atau usaha yang serius. Bahkan, panjang angan-angan sering kali membuat seseorang lalai dari kematian, lupa kepada akhirat, dan menunda-nunda amal kebaikan.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitab Al-Fawaid menjelaskan bahwa panjang angan-angan adalah sumber segala kelalaian. Ia berkata, “Dua hal yang membinasakan manusia: panjang angan-angan dan mengikuti hawa nafsu. Panjang angan-angan melupakan akhirat, sedangkan hawa nafsu menghalangi dari kebenaran.”

Dalil-dalil tentang Larangan Panjang Angan-angan

Beberapa ayat Al-Qur’an dan hadits Rasulullah ﷺ menjelaskan bahaya panjang angan-angan. Di antaranya:

Firman Allah SWT:

"Biarkanlah mereka makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan kosong. Kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)."

(Surat Al-Hijr: 3)

Ayat ini menunjukkan bahwa panjang angan-angan bisa membuat seseorang terlena dengan kehidupan dunia dan melupakan tujuan hidupnya yang hakiki, yaitu beribadah kepada Allah dan mempersiapkan bekal menuju akhirat.

Sabda Rasulullah ﷺ:

“Hati manusia akan menjadi tua, tetapi dua hal yang tidak pernah tua: cinta dunia dan panjang angan-angan.”

(HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad)

Hadits ini menggambarkan bahwa meskipun usia bertambah dan jasad menua, tetapi hawa nafsu dunia dan harapan-harapan duniawi tetap hidup jika tidak dikendalikan. Hal ini menjadi bahaya bagi keimanan seseorang.

Sabda Rasulullah ﷺ tentang lima perkara sebelum datang lima perkara:

“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: mudamu sebelum tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu.”

(HR. Al-Hakim)

Hadits ini secara tidak langsung mengajarkan agar seorang muslim tidak menunda-nunda amal, karena kesempatan tidak akan datang dua kali. Panjang angan-angan sering kali membuat seseorang lalai memanfaatkan waktu dan kesempatan.

"Dampak Negatif Panjang Angan-angan"

-Melalaikan dari akhirat

Orang yang terlalu panjang angan-angannya akan lebih fokus kepada dunia dan lupa bahwa kematian bisa datang kapan saja. Ia menunda tobat, ibadah, dan amal shalih karena merasa masih punya waktu yang panjang.

-Menunda-nunda amal

Panjang angan-angan membuat seseorang terus berkata, "Nanti saya akan berubah," atau "Suatu saat saya akan memperbaiki diri," padahal tidak ada jaminan bahwa waktu itu akan datang.

-Melemahkan semangat ibadah

Ketika seseorang disibukkan dengan target-target duniawi tanpa memperhatikan akhirat, maka semangat untuk beribadah bisa menurun. Ibadah dianggap sebagai beban atau disisihkan demi ambisi dunia.

-Menjadikan hati keras

Panjang angan-angan menjauhkan hati dari perenungan terhadap kematian, azab kubur, dan hari kiamat. Akibatnya, hati menjadi keras dan sulit menerima nasihat.

Perbedaan antara Harapan (Raja’) dan Angan-angan (Tulul Amal)

Islam tidak melarang seseorang memiliki harapan akan masa depan yang baik, bahkan mendorong untuk berdoa dan berikhtiar. Yang dilarang adalah harapan kosong tanpa amal. Oleh karena itu, penting membedakan antara:

Raja’ (harapan positif): Harapan yang disertai usaha dan amal nyata. Seperti seseorang berharap masuk surga, lalu ia rajin shalat, puasa, dan berbuat baik.

Tulul amal (angan-angan kosong): Harapan tanpa usaha. Misalnya, seseorang ingin masuk surga, tapi tidak pernah shalat, tidak mau belajar agama, dan terus bergelimang dalam maksiat.

Ibnu Qayyim mengatakan:

“Raja’ (pengharapan) yang benar adalah yang disertai dengan amal. Adapun pengharapan yang kosong, itu hanyalah angan-angan dan tipu daya.”

"Solusi untuk Menghindari Panjang Angan-angan"

-Mengingat kematian secara rutin

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian."

(HR. Tirmidzi)

Mengingat kematian akan membuat hati lebih khusyuk, lebih giat beramal, dan tidak larut dalam impian duniawi.

-Bersikap zuhud terhadap dunia

Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia, tetapi menempatkan dunia di tangan, bukan di hati. Orang yang zuhud tidak akan diperbudak ambisi dunia, melainkan menjadikannya sarana menuju akhirat.

-Menetapkan target amal harian

Daripada sibuk dengan rencana jangka panjang yang belum tentu tercapai, lebih baik menetapkan amal yang pasti bisa dilakukan hari ini: shalat tepat waktu, membaca Al-Qur’an, bersedekah, menuntut ilmu, dsb.

-Berdoa agar diberi hati yang fokus pada akhirat

Memohon kepada Allah agar tidak diperdaya oleh dunia. Salah satu doa Rasulullah ﷺ:

"Ya Allah, jangan Engkau jadikan dunia sebagai tujuan utama kami dan puncak dari ilmu kami."

(HR. Tirmidzi)

Islam adalah agama yang menyeimbangkan antara dunia dan akhirat. Harapan dan cita-cita diperbolehkan, bahkan dianjurkan, selama tidak melalaikan kewajiban sebagai hamba Allah. Larangan terhadap panjang angan-angan bukan berarti Islam melarang bermimpi, tetapi Islam menuntut agar setiap harapan diiringi dengan amal nyata dan persiapan menghadapi kematian.

Oleh karena itu, seorang muslim sejati adalah mereka yang memiliki harapan yang terarah, bekerja keras di dunia, namun tidak lupa bahwa kehidupan yang sejati adalah di akhirat. Maka, jauhilah panjang angan-angan yang menipu, dan gantilah dengan amal yang pasti dan doa yang tulus.