Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asrama Sunan Ampel Gelar Seminar Edukasi Pencegahan Kekerasan dan Bullying


Asrama Sunan Ampel Gelar Seminar Edukasi Pencegahan Kekerasan dan Bullying: Wujud Komitmen Menuju Lingkungan Pesantren yang Aman dan Nyaman

Jombang, 17 Juli 2025 – Dalam rangka membangun lingkungan pesantren yang aman, sehat, dan bebas dari segala bentuk kekerasan, Asrama Sunan Ampel, Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif, mengadakan seminar edukatif bertajuk "Pencegahan Kekerasan dan Bullying di Pondok Pesantren dalam Perspektif Fiqih Pergaulan". Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Juli 2025, bertempat di auditorium KH. Bisri Syansuri.

Seminar ini menghadirkan narasumber istimewa, Ning Uswatun Hasanah (Uswah Syauqi) dari Pondok Pesantren Al Azhar Mojokerto. Dengan latar belakang keilmuan yang kuat serta pengalaman dalam mendampingi santri, Ning Uswah — demikian beliau akrab disapa — menyampaikan materi seputar fiqih pergaulan sebagai dasar membangun relasi sehat dan penuh adab di lingkungan pondok.


Bertindak sebagai Moderator, Ning Hj. Mazidatul Faizah (Ning Azza) memberikan prolog dan membacakan curriculum vitae (CV) pemateri sebelum materi dimulai. Dalam pemaparannya, Ning Uswah menekankan bahwa Islam telah memberikan tuntunan yang sangat jelas dalam menjaga kehormatan, persaudaraan, serta larangan menyakiti sesama baik secara fisik maupun psikologis. “Bullying tidak hanya berupa kekerasan fisik, namun juga bisa berbentuk ucapan yang merendahkan, menjauhkan seseorang dari kelompok, atau perlakuan tidak adil,” tegas beliau.

Melalui pendekatan fiqih pergaulan, para santri diajak untuk memahami pentingnya membangun ukhuwah islamiyah dengan penuh kasih sayang, menghargai perbedaan, serta menjaga lisan dan sikap. Seminar berlangsung interaktif, ditandai dengan antusiasme santri dalam sesi tanya jawab.

Dalam sesi tanya jawab, Ning Uswah memberikan sebuah bentuk respon ketika santri mendapatkan bullying dan kekerasan. Jika pelaku umurnya dibawah korban maka berikan edukasi positif, jika sesama santri (setara) maka lawan dan tatap matanya, serta jika itu guru atau putra kyai maka tunjukkan ekspresi tidak suka dan lawan dengan adab. Lawan dengan adab adalah dengan melaporkan ke pihak berwajib dan tidak memviralkannya. Karena ini berdampak pada citra pesantren sebagai lembaga pendidikan.


Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan karakter dan komitmen serius Asrama Sunan Ampel dalam menciptakan lingkungan bebas bullying dan kekerasan. Dewan Pengasuh Asrama, Agus H. M. Jauharul Afif (Gus Afif), menyampaikan bahwa pencegahan kekerasan bukan hanya tugas pengasuh, tetapi tanggung jawab seluruh keluarga besar pondok.

“Kami ingin seluruh santri merasa aman, dihargai, dan tumbuh dalam suasana yang mendukung proses belajar dan pembinaan akhlak. Seminar ini adalah langkah awal dari serangkaian program pembinaan lanjutan yang akan kami laksanakan,” tutur beliau.

Semoga dengan kegiatan ini, semangat kebersamaan dan kepedulian di antara para santri semakin kuat, serta tercipta budaya pondok yang penuh adab, saling menghormati, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.

"SANTRI NYAMAN, WALISANTRI TENANG"

Oleh: R. Mukti