Menghidupkan Sunnah Rasulullah SAW di Bulan Maulid
Bulan Rabiul Awal adalah bulan istimewa dalam sejarah Islam, karena di bulan inilah lahir sosok agung pembawa rahmat bagi seluruh alam, Rasulullah Muhammad SAW. Umat Islam di berbagai penjuru dunia memperingati bulan Maulid dengan beragam cara, mulai dari pembacaan shalawat, kajian sirah Nabi, hingga kegiatan sosial. Namun, esensi dari peringatan Maulid tidak hanya berhenti pada seremoni, melainkan bagaimana kita menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.
1. Maulid sebagai Momentum Cinta Rasulullah
Peringatan Maulid sejatinya adalah wujud cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW. Allah berfirman:
“Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.”
(QS. Ali Imran: 31)
Ayat ini menegaskan bahwa cinta kepada Allah tidak dapat dipisahkan dari ittiba’ (mengikuti) Rasulullah. Maka, menghidupkan sunnah beliau adalah bukti nyata cinta kita kepada Baginda Nabi.
2. Menghidupkan Sunnah dalam Ibadah
Rasulullah SAW memberikan teladan terbaik dalam ibadah. Beberapa sunnah ibadah yang bisa kita hidupkan antara lain:
-Shalat sunnah rawatib sebelum dan sesudah shalat fardhu.
-Shalat Tahajjud dan Witir sebagai penguat ruhani di malam hari.
-Puasa sunnah Senin-Kamis, yang juga merupakan hari kelahiran Nabi.
-Membaca Al-Qur’an dengan tadabbur dan penghayatan.
Dengan rutin mengamalkan ibadah-ibadah ini, kita tidak hanya memperingati kelahiran Nabi, tetapi juga meneladani kehidupannya.
3. Sunnah dalam Akhlak Sehari-hari
Keistimewaan Rasulullah SAW bukan hanya dalam ibadah, tetapi juga akhlaknya. Beliau dikenal jujur, amanah, rendah hati, dan penuh kasih sayang. Sunnah yang bisa kita terapkan dalam akhlak sehari-hari antara lain:
-Senyum sebagai sedekah.
-Mengucapkan salam untuk menebarkan kedamaian.
-Membantu sesama tanpa memandang status sosial.
-Bersikap lemah lembut kepada keluarga, tetangga, dan teman.
Menghidupkan sunnah akhlak Rasulullah akan menjadikan hidup lebih berkah dan harmonis.
4. Sunnah dalam Kehidupan Sosial
Rasulullah SAW adalah sosok yang peduli terhadap umat. Dalam kesehariannya, beliau mendorong untuk saling menolong, memperhatikan fakir miskin, dan menjaga silaturahmi. Menghidupkan sunnah sosial bisa dilakukan dengan:
-Bersedekah secara rutin, sekecil apapun jumlahnya.
-Mengunjungi orang sakit dan mendoakannya.
-Memaafkan kesalahan orang lain, sebagaimana Rasulullah pemaaf terhadap musuh-musuhnya.
-Berbuat adil dan jujur dalam muamalah, termasuk dalam perdagangan.
Bulan Maulid adalah saat yang tepat untuk memperkuat kepedulian sosial sebagai wujud cinta kepada Rasulullah.
5. Menjadikan Shalawat sebagai Kebiasaan
Salah satu sunnah yang paling dianjurkan di bulan Maulid adalah memperbanyak shalawat. Allah SWT memerintahkan:
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
(QS. Al-Ahzab: 56)
Membaca shalawat tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga menjadi sebab turunnya rahmat dan pertolongan Allah dalam hidup kita.
Untuk itu, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hendaknya tidak hanya menjadi agenda tahunan yang bersifat seremonial, melainkan menjadi momen untuk menghidupkan sunnah-sunnah beliau dalam ibadah, akhlak, dan kehidupan sosial. Dengan demikian, kecintaan kita kepada Rasulullah SAW akan benar-benar berbuah manis dalam kehidupan nyata.
Menghidupkan sunnah Nabi bukan hanya pada bulan Maulid, tetapi sepanjang hayat, sehingga kita benar-benar layak disebut sebagai umat yang dirindukan oleh Rasulullah di telaga Al-Kautsar kelak.