Tiga Lapis Kegelapan dalam Pandangan Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab yang penuh dengan perumpamaan mendalam, yang sering menggunakan simbol-simbol alam untuk menggambarkan realitas yang lebih besar. Salah satu simbol yang menarik adalah tentang “tiga lapis kegelapan” yang Allah sebutkan dalam Surah Az-Zumar ayat 6. Ayat ini menjelaskan proses penciptaan manusia di dalam rahim ibu, sekaligus menyinggung tentang tanda-tanda kekuasaan-Nya.
“Dia menciptakan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhanmu; milik-Nyalah kerajaan (segala sesuatu). Tidak ada tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”
(QS. Az-Zumar: 6)
Ayat ini, meskipun singkat, sarat dengan makna ilmiah dan spiritual. Allah menyebutkan bahwa manusia diciptakan dalam tiga kegelapan, yang dalam bahasa Arab disebut fi zhulumatin tsalātsin.
Makna “Tiga Kegelapan” Menurut Para Ulama
Para mufassir klasik dan modern memberikan penjelasan yang bervariasi namun saling melengkapi. Mayoritas ulama tafsir menafsirkan tiga kegelapan tersebut sebagai:
1. Kegelapan Perut Ibu (Zhulumah al-Bathn)
Ini adalah lapisan pertama yang melindungi janin dari dunia luar. Perut ibu menjadi dinding pelindung sekaligus penghalang cahaya, sehingga cahaya luar tidak bisa langsung masuk.
2. Kegelapan Rahim (Zhulumah al-Rahim)
Di dalam perut, janin berada di dalam rahim, sebuah ruang tertutup dan gelap. Rahim tidak hanya menjadi tempat tumbuhnya janin, tetapi juga menjadi benteng pelindung dari benturan dan gangguan.
3. Kegelapan Selaput atau Kantung Ketuban (Zhulumah al-Masyimah)
Ini adalah lapisan paling dekat dengan janin, terdiri dari membran-membran yang membungkusnya, termasuk selaput ketuban yang berisi cairan amnion. Lapisan ini menghalangi cahaya dan melindungi bayi dari tekanan langsung.
Dengan kata lain, manusia sebelum lahir telah hidup dalam kegelapan berlapis-lapis, dan semua itu adalah bagian dari rancangan Allah untuk melindungi makhluk yang masih sangat lemah.
Pandangan Ilmiah Modern
Temuan ilmiah mendukung penjelasan para mufassir. Ilmu embriologi menjelaskan bahwa janin berada di dalam tiga lapisan pelindung utama:
1. Dinding Perut dan Otot-ototnya – menjadi lapisan luar yang menghalangi cahaya.
2. Dinding Rahim – menjadi ruang gelap tempat janin berkembang.
3. Membran Amnion, Korion, dan Alantois – selaput yang melindungi dan menutup janin dari cahaya serta menjaga suhu dan kelembapan.
Yang menarik, 14 abad lalu, Al-Qur’an sudah menyebutkan konsep ini meski peralatan ilmiah untuk melihat proses tersebut belum ada.
Makna Spiritual dari Tiga Lapis Kegelapan
Selain makna fisik, para ulama tasawuf dan ahli hikmah memaknai ayat ini secara spiritual:
Kegelapan Pertama: Kegelapan ketidaktahuan manusia akan asal-usulnya.
Kegelapan Kedua: Kegelapan rahim yang mengingatkan manusia bahwa ia berasal dari tempat yang hina namun mulia.
Kegelapan Ketiga: Kegelapan dunia sebelum diberi cahaya iman dan hidayah.
Makna ini mengajarkan kerendahan hati: manusia awalnya lemah, tak berdaya, dan hanya bisa berkembang karena rahmat Allah.
Tanda Kekuasaan Allah
Ayat tentang tiga lapis kegelapan ini bukan sekadar informasi biologis, tetapi juga seruan untuk merenung. Allah ingin kita sadar bahwa sejak awal kehidupan, kita sudah berada di bawah penjagaan-Nya.
Jika kita merenungkan, ada tiga pelajaran besar dari ayat ini:
1. Keteraturan Penciptaan
Setiap proses penciptaan manusia terjadi bertahap, teratur, dan terukur. Tidak ada yang kebetulan. Ini menunjukkan sifat Allah yang Maha Teliti.
2. Perlindungan Ilahi
Tiga lapis kegelapan adalah tiga lapis perlindungan. Allah menjaga janin dengan sempurna, sama seperti Dia menjaga rezeki dan kehidupan kita.
3. Kesadaran Asal-usul
Menyadari bahwa kita berasal dari sesuatu yang lemah membuat kita rendah hati, menjauhkan diri dari kesombongan.
Refleksi Kehidupan
Manusia sering merasa hebat ketika sudah tumbuh dewasa, sukses, dan berpengaruh. Padahal, awalnya kita hanyalah segumpal darah yang tidak terlihat, tersembunyi di dalam kegelapan yang berlapis-lapis.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya penciptaan salah seorang di antara kalian dikumpulkan dalam perut ibunya selama empat puluh hari sebagai setetes air mani, kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula, kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula…”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini selaras dengan ayat Al-Qur’an, mengajarkan kita untuk merenungkan nikmat penciptaan.
Sebagai Penutup.....
“Tiga lapis kegelapan” dalam Al-Qur’an adalah isyarat kebesaran Allah yang meliputi aspek biologis, ilmiah, dan spiritual. Ayat ini mengingatkan kita bahwa kehidupan adalah anugerah yang dimulai dari kondisi paling lemah, namun dipelihara dengan penuh kasih sayang oleh Sang Pencipta.
Dengan memahami pesan ini, kita diharapkan semakin tunduk kepada Allah, mensyukuri nikmat-Nya, dan menjalani hidup dengan penuh kesadaran bahwa setiap napas adalah bagian dari perjalanan panjang yang sudah Allah atur sejak kita berada di dalam tiga kegelapan itu.