Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hikmah: 5 Kegelapan dan 5 Pelita

Dalam perjalanan hidup, setiap manusia pasti melewati masa-masa gelap — saat hati terasa sesak, langkah terasa berat, dan arah seolah tak jelas. Namun, Islam tidak pernah membiarkan kita berjalan tanpa cahaya. Di balik setiap kegelapan, Allah selalu menyiapkan pelitanya. Inilah lima kegelapan yang sering menimpa manusia, dan lima pelita yang dapat menerangi jalan kita kembali menuju cahaya iman.

1. Kegelapan Dosa — Pelitanya adalah Taubat

Dosa adalah kegelapan pertama yang menutupi hati. Ia membuat pandangan ruhani menjadi kabur, doa terasa hambar, dan hati semakin jauh dari Allah. Dosa kecil yang dibiarkan akan menumpuk hingga menutup cahaya iman.

Namun, Allah Maha Pengampun. Sebesar apa pun dosa, pintu taubat tidak pernah tertutup. Taubat yang tulus adalah pelita pertama yang menerangi kembali hati yang gelap. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Setiap anak Adam pasti berbuat dosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat.”

(HR. Tirmidzi)

Taubat bukan hanya ucapan “astaghfirullah,” tapi juga penyesalan mendalam, meninggalkan perbuatan dosa, dan tekad kuat untuk tidak mengulanginya. Begitu seseorang bertaubat, cahaya hatinya akan kembali bersinar.

2. Kegelapan Kebodohan — Pelitanya adalah Ilmu

Ketika seseorang hidup tanpa ilmu, ia mudah tersesat. Ia bisa salah dalam beribadah, keliru dalam berbuat, dan tertipu oleh dunia. Kebodohan adalah kegelapan yang membuat langkah manusia tidak terarah.

Pelita untuk kebodohan adalah ilmu. Ilmu yang dimaksud bukan hanya pengetahuan dunia, tapi terutama ilmu agama — yang mengenalkan manusia kepada Rabb-nya, menuntunnya kepada kebenaran, dan menjauhkan dari kesesatan.

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”

(QS. Al-Mujadilah: 11)

Belajar adalah ibadah sepanjang hayat. Siapa yang menyalakan pelita ilmu, niscaya langkahnya akan terang hingga ke akhirat.

3. Kegelapan Syahwat — Pelitanya adalah Taqwa

Syahwat adalah dorongan kuat yang bisa menjerumuskan manusia ke dalam maksiat, baik syahwat harta, kedudukan, maupun nafsu jasmani. Banyak manusia hancur karena tidak mampu menahan diri.

Pelita yang mampu menundukkan syahwat adalah taqwa — kesadaran untuk selalu diawasi Allah. Orang yang bertaqwa akan berhati-hati dalam setiap langkah, menimbang setiap perbuatan antara ridha dan murka-Nya.

“Dan barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberinya jalan keluar.”

(QS. At-Thalaq: 2)

Dengan taqwa, syahwat yang liar bisa dikendalikan, dan hati akan tetap tenang di bawah cahaya ketaatan.

4. Kegelapan Kesedihan — Pelitanya adalah Sabar

Hidup tak selalu berjalan mulus. Ada kehilangan, kekecewaan, dan ujian yang berat. Semua itu bisa menjadi kegelapan batin yang membuat seseorang merasa putus asa.

Pelita bagi kesedihan adalah sabar. Sabar bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi menerima takdir dengan lapang dada sambil tetap berjuang. Allah berfirman:

“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”

(QS. Al-Baqarah: 153)

Dengan sabar, jiwa menjadi kuat, hati tenang, dan cahaya harapan pun menyala kembali. Di balik sabar, ada rencana indah yang sedang Allah siapkan.

5. Kegelapan Dunia — Pelitanya adalah Dzikir

Dunia sering menipu dengan gemerlapnya. Banyak yang tenggelam dalam kesibukan hingga lupa kepada Penciptanya. Inilah kegelapan yang paling berbahaya — ketika hati hidup di dunia, tapi mati dari mengingat Allah.

Pelita untuk kegelapan dunia adalah dzikir. Dengan dzikir, hati kembali hidup, jiwa menjadi damai, dan dunia tak lagi menipu.

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”

(QS. Ar-Ra’d: 28)

Dzikir bukan sekadar melafalkan kalimat, tapi juga menghadirkan Allah dalam setiap detak hati. Di mana pun, kapan pun, dzikir menyalakan cahaya iman yang tak pernah padam.

Cahaya yang Menuntun "Pulang"

Hidup di dunia ini ibarat berjalan di malam gelap. Kadang kita tersandung, kadang tersesat. Tapi selama kita masih mencari cahaya, Allah akan selalu menuntun langkah kita.

Pelita-pelita itu — taubat, ilmu, taqwa, sabar, dan dzikir — adalah cahaya yang menuntun hati kembali pulang menuju Allah.

Maka jika hari ini terasa gelap, jangan takut. Nyalakan satu pelita — dan lihatlah bagaimana cahaya kecil itu mampu menerangi seluruh jalan hidupmu.