Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Refleksi: Kenapa Kita Sering “Capek” di Dunia Ini?

Pernahkah kamu merasa lelah, padahal tidak sedang melakukan pekerjaan berat? Atau merasa jenuh dengan rutinitas, seolah dunia ini begitu menyesakkan dada? Ya, rasa “capek” seperti itu sering datang, bahkan tanpa sebab yang jelas. Tapi tahukah kamu, rasa lelah itu bukan sekadar karena tubuh kita bekerja terlalu keras—melainkan karena jiwa kita sedang kehausan.

1. Dunia Memang Tempatnya Lelah

Islam mengajarkan bahwa dunia ini bukan tempat beristirahat, melainkan tempat ujian dan perjuangan. Allah ﷻ berfirman:

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.”

(QS. Al-Balad: 4)

Ayat ini menjadi pengingat bahwa rasa capek, lelah, bahkan letih dalam menjalani kehidupan adalah sesuatu yang wajar. Dunia bukan surga. Maka, siapa pun yang berharap kenyamanan sempurna di dunia, pasti akan kecewa.

2. Lelah yang Salah Arah

Banyak orang lelah bukan karena kerja keras untuk akhirat, tapi karena sibuk mengejar sesuatu yang tidak membawa ketenangan batin.

Kita bekerja tanpa jeda, mengejar pengakuan, harta, dan status sosial. Namun, setelah semua tercapai, justru muncul kehampaan.

Itulah tanda bahwa kita sedang lelah dalam jalan yang salah—lelah karena dunia, bukan karena Allah.

Padahal, ketika seseorang bekerja keras karena Allah, lelahnya menjadi ringan. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah yang terus-menerus meskipun sedikit.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Amal kecil namun istiqamah itu menenangkan hati. Sebab yang membuat kita lelah bukan aktivitasnya, tapi tujuan di baliknya.

3. Karena Kita Lupa Beristirahat di Hadapan Allah

Ada jenis lelah yang hanya bisa disembuhkan dengan bersujud. Saat hati mulai sesak, pikiran terasa penuh, dan semangat memudar—itulah saatnya kita kembali kepada Sang Pemilik jiwa.

Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa istirahat sejati bukan di tempat tidur, tapi di dalam ibadah. Beliau bersabda:

“Wahai Bilal, istirahatkanlah kami dengan shalat.”

(HR. Abu Dawud)

Shalat bukan sekadar kewajiban, tapi tempat melepas beban. Di sanalah jiwa kita menemukan tenang yang sesungguhnya.

4. Dunia Tidak Akan Pernah Memuaskan

Salah satu sebab utama kelelahan batin adalah keinginan yang tak ada habisnya. Dunia ini selalu tampak kurang. Setelah punya satu, ingin dua. Setelah sukses di satu bidang, ingin lebih tinggi lagi.

Padahal Nabi ﷺ telah mengingatkan:

“Seandainya anak Adam memiliki dua lembah harta, niscaya ia akan menginginkan lembah yang ketiga. Dan tidak akan memenuhi perut anak Adam kecuali tanah.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya, selama hati masih terikat pada dunia, kita akan terus merasa kurang dan lelah mengejarnya. Ketenangan sejati hanya datang ketika hati merasa cukup dengan apa yang Allah beri.

5. Lelah yang Berbuah Indah

Meski lelah adalah bagian dari hidup, Islam memberi kabar gembira bagi mereka yang bersabar dan tetap istiqamah. Lelah di jalan Allah tidak akan sia-sia.

Allah ﷻ berfirman:

“Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.”

(QS. At-Taubah: 120)

Maka, kalau hari ini kamu merasa lelah karena berusaha menjadi lebih baik, karena terus berjuang menjaga iman, atau karena mencoba sabar di tengah ujian—ketahuilah, semua itu sedang dicatat sebagai amal.

6. Istirahat Sejati di Surga

Akhirnya, hanya satu tempat di mana manusia tidak akan merasa lelah lagi: surga.

Allah ﷻ berfirman:

“Mereka tidak akan mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia, dan tidak pula perbuatan dosa, tetapi di sana ada ucapan salam. Dan bagi mereka rezeki di dalamnya pada waktu pagi dan petang.”

(QS. Maryam: 62)

Surga adalah tempat di mana semua perjuangan dunia terbayar lunas. Tidak ada lagi rasa letih, kecewa, atau sedih. Hanya ketenangan dan kebahagiaan abadi.

Jadi pada hakikatnya, Kita sering capek di dunia ini karena memang dunia bukan tempat beristirahat. Namun, jangan biarkan rasa lelah itu membuat kita menyerah. Istirahatlah sejenak dalam sujud, tenangkan diri dalam dzikir, dan perbaharui niat dalam setiap langkah.

Lelah yang ditujukan kepada Allah akan menjadi ringan, karena di baliknya ada janji surga. Sedangkan lelah karena dunia, hanya akan menambah penyesalan.

Jadi, saat kamu merasa “capek” dengan hidup, ingatlah: bukan berarti kamu lemah, tapi mungkin kamu sedang dipanggil Allah untuk kembali mendekat.