Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bulan Rajab dan Peristiwa-Peristiwa Agung di Dalamnya

Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan haram (mulia) dalam Islam. Allah ﷻ telah memuliakan bulan ini sejak zaman dahulu, bahkan sebelum datangnya Islam. Di bulan Rajab, umat Islam dianjurkan untuk lebih menjaga diri dari maksiat dan memperbanyak amal kebaikan. Selain karena kemuliaannya, bulan Rajab juga menyimpan berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam yang sarat dengan pelajaran dan hikmah bagi umat.

1. Bulan Rajab Termasuk Bulan Haram

Sebelum membahas peristiwa-peristiwa besar, penting untuk memahami kedudukan bulan Rajab itu sendiri. Allah ﷻ berfirman:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan… di antaranya empat bulan haram.”

(QS. At-Taubah: 36)

Empat bulan haram tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Pada bulan-bulan ini, dosa dilipatgandakan, demikian pula pahala ketaatan. Oleh sebab itu, peristiwa yang terjadi di bulan Rajab memiliki nilai sejarah dan spiritual yang sangat dalam.

2. Peristiwa Isra’ dan Mi’raj

Peristiwa paling masyhur yang terjadi pada bulan Rajab adalah Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad ﷺ. Mayoritas ulama berpendapat bahwa peristiwa agung ini terjadi pada malam 27 Rajab.

Isra’ adalah perjalanan Nabi ﷺ dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestina. Sedangkan Mi’raj adalah perjalanan Nabi ﷺ naik ke langit hingga Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat lima waktu.

Peristiwa ini menjadi bukti kekuasaan Allah ﷻ sekaligus penghibur bagi Rasulullah ﷺ setelah melalui masa-masa berat, khususnya setelah wafatnya Khadijah radhiyallahu ‘anha dan Abu Thalib. Dari Isra’ Mi’raj, umat Islam belajar bahwa:

-Shalat adalah ibadah yang sangat istimewa.

-Pertolongan Allah akan datang setelah kesabaran.

-Keimanan diuji dengan perkara-perkara ghaib.

3. Peralihan Kiblat (Menurut Sebagian Riwayat)

Sebagian ulama menyebutkan bahwa peristiwa peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Ka’bah terjadi pada bulan Rajab, meskipun pendapat yang lebih kuat menyatakan terjadi pada bulan Sya’ban.

Meski demikian, peristiwa ini tetap menjadi bagian penting dalam perjalanan syariat Islam. Peralihan kiblat menunjukkan ketaatan total para sahabat kepada perintah Allah ﷻ, meskipun harus mengubah kebiasaan yang telah lama dilakukan.

4. Penaklukan Kota Damaskus

Dalam sejarah Islam, bulan Rajab juga menjadi saksi penaklukan kota Damaskus oleh kaum Muslimin pada masa Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu. Penaklukan ini menandai meluasnya wilayah Islam dengan tetap menjunjung tinggi keadilan dan akhlak mulia.

Peristiwa ini mengajarkan bahwa kekuatan Islam bukan hanya pada jumlah dan senjata, tetapi pada iman, persatuan, dan keadilan dalam kepemimpinan.

5. Perang Tabuk (Persiapan dan Awal Keberangkatan)

Menurut sebagian sejarawan, persiapan menuju Perang Tabuk dimulai pada bulan Rajab. Perang ini dikenal sebagai perang yang penuh ujian, karena dilaksanakan dalam kondisi panas yang sangat terik dan jarak tempuh yang jauh.

Perang Tabuk menjadi pembeda antara orang-orang beriman yang tulus dan mereka yang munafik. Dari peristiwa ini, umat Islam belajar tentang keikhlasan, pengorbanan, dan pentingnya taat kepada Rasulullah ﷺ dalam kondisi apa pun.

6. Wafatnya Beberapa Tokoh Besar Islam

Bulan Rajab juga diwarnai dengan wafatnya beberapa tokoh penting dalam sejarah Islam, di antaranya:

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, khalifah keempat, yang wafat pada 21 Rajab menurut pendapat yang masyhur.

Imam An-Nawawi rahimahullah, ulama besar yang karya-karyanya masih dipelajari hingga hari ini, juga wafat pada bulan Rajab.

Wafatnya para ulama dan pemimpin besar ini mengingatkan umat Islam akan pentingnya meneladani ilmu, perjuangan, dan ketakwaan mereka.

7. Bulan Rajab sebagai Momentum Persiapan Ruhani

Meskipun tidak semua peristiwa memiliki dalil yang kuat secara tanggal, bulan Rajab tetap menjadi momentum penting bagi umat Islam. Para ulama salaf menyebut Rajab sebagai bulan menanam, Sya’ban bulan menyiram, dan Ramadhan bulan memanen.

Artinya, Rajab adalah waktu yang tepat untuk:

-Memperbanyak istighfar dan taubat

-Melatih diri dengan ibadah sunnah

-Membersihkan hati dari penyakit riya’, dengki, dan lalai

Bulan Rajab bukan sekadar bulan biasa dalam kalender Hijriyah. Ia adalah bulan penuh kemuliaan dan sarat dengan peristiwa penting yang membentuk sejarah Islam. Dari Isra’ Mi’raj hingga perjuangan para sahabat dan ulama, semuanya mengandung pelajaran berharga bagi umat.

Semoga dengan memahami peristiwa-peristiwa penting di bulan Rajab, kita semakin terdorong untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan mempersiapkan hati menyambut bulan Ramadhan yang penuh berkah. Wallahu a’lam.