Segeralah Beramal Sebelum Datang 7 Keadaan
Manusia sering kali merasa memiliki banyak waktu. Kita menunda kebaikan, menunda taubat, menunda belajar, menunda bersedekah, dan menunda memperbaiki diri. Padahal, Rasulullah ﷺ telah mengingatkan agar seorang muslim segera beramal sebelum datang tujuh keadaan yang dapat menghalanginya untuk berbuat baik. Waktu adalah amanah, dan ia bisa hilang kapan saja tanpa permisi.
Sabda Nabi ﷺ:
“Bersegeralah kalian beramal sebelum datang tujuh hal…”
(HR. Tirmidzi)
Hadis ini mengandung peringatan sekaligus motivasi agar kita tidak menunggu momen yang ideal untuk berbuat baik. Karena ada tujuh keadaan yang jika datang, kita akan menyesal sebab kesempatan beramal tak lagi seluas sebelumnya.
Berikut tujuh keadaan tersebut dan hikmahnya bagi kehidupan kita:
1. Kefakiran yang Melalaikan
Ketika seseorang jatuh dalam kemiskinan yang berat, pikiran dan tenaganya banyak tersita untuk memenuhi kebutuhan hidup. Akibatnya, semangat beribadah bisa menurun karena fokus utama bergeser pada bertahan hidup.
Maka, selama Allah masih memberi kelapangan rizki, manfaatkan untuk sedekah, membantu orang tua, menuntut ilmu, dan memperbanyak amalan sunnah. Jangan menunggu sempit dulu baru ingin berbuat baik.
2. Kekayaan yang Membuat Melampaui Batas
Tidak semua orang mampu diuji dengan kekayaan. Banyak yang ketika memiliki harta melimpah justru terjebak dalam kehidupan dunia, memburu kenikmatan, dan lupa pada akhirat.
Rasulullah ﷺ mengingatkan bahwa harta bisa membuat seseorang lalai dan melampaui batas jika tidak diiringi keimanan. Maka, beramal lah ketika kita masih sadar dan belum dikuasai ambisi dunia.
3. Sakit yang Merusak Badan
Saat sehat, kita bebas beribadah, berjalan ke masjid, belajar, bekerja, dan bersedekah. Namun ketika sakit datang, aktivitas menjadi terbatas, konsentrasi menurun, bahkan ibadah pun terasa berat.
Karena itu, nikmat sehat harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Tidak ada yang tahu kapan tubuh yang kuat ini melemah atau kapan organ tubuh berhenti bekerja seperti biasa.
4. Usia Tua yang Melemahkan
Menua adalah proses alamiah, namun bersama usia datang pula kelemahan fisik, mudah lupa, cepat lelah, dan sulit konsentrasi. Apa yang hari ini mudah dilakukan, bisa jadi kelak menjadi amat sulit.
Yang muda jangan merasa waktu masih panjang, dan yang sudah tua jangan menunggu lebih tua lagi untuk memperbaiki diri. Setiap detik adalah peluang berharga.
5. Kematian yang Datang Mendadak
Barang yang hilang bisa dicari, hutang bisa dibayar, luka bisa sembuh, tetapi waktu yang hilang tidak akan pernah kembali. Kematian tidak menunggu kesiapan siapa pun.
Betapa banyak orang yang pergi tanpa sempat berpamitan, tanpa sempat bertaubat, tanpa sempat menyelesaikan kebaikan yang direncanakan. Maka, beramallah sebelum pintu kesempatan tertutup selamanya.
6. Datangnya Dajjal
Fitnah Dajjal disebut sebagai fitnah terbesar dalam sejarah manusia. Ia mampu menggoyahkan iman orang yang lemah, menipu manusia dengan kekuatan dan tipu dayanya.
Sebelum fitnah itu terjadi, perkuat iman dengan ilmu, amal, dan kedekatan pada Allah. Siapa yang menunda, bisa jadi tak kuat menghadapi ujian besar tersebut.
7. Hari Kiamat
Inilah akhir dari semua perjalanan. Pada hari itu, manusia tidak bisa lagi beramal. Yang ada hanyalah perhitungan. Kesempatan sudah habis, dan waktu untuk memperbaiki diri telah ditutup.
Maka, sebelum kiamat kecil (kematian) atau kiamat besar datang, manfaatkan hidup yang singkat ini untuk kebaikan.
Pesan Rasulullah ﷺ tentang tujuh keadaan ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk menyadarkan kita agar tidak terlena oleh waktu. Hidup bukan tentang menunggu kesempatan, tetapi menciptakan kesempatan untuk berbuat baik.
Segeralah beramal. Mulailah hari ini.
Karena barangkali esok adalah hari di mana salah satu dari tujuh keadaan itu menghampiri kita — dan tak ada lagi waktu untuk menyesal.
