Waktu Diamnya Setan: 7 Momen Ketika Godaan Melemah
Setan dikenal sebagai musuh utama manusia yang tak henti-hentinya berusaha menjerumuskan ke dalam keburukan. Ia menggoda, membisikkan keraguan, menyalakan hawa nafsu, dan membuka pintu-pintu maksiat kapan pun manusia lengah. Namun para ulama menjelaskan bahwa ada waktu-waktu tertentu ketika setan menjadi lemah, bahkan seperti diam—tidak mampu memberi godaan sebesar biasanya.
Memahami momen ini sangat penting, karena di saat setan melemah, hati manusia menjadi lebih mudah untuk tunduk pada kebaikan dan ibadah. Berikut beberapa waktu ketika setan digambarkan menjadi lemah atau tak berdaya.
1. Ketika Azan Dikumandangkan
Ini adalah waktu yang paling jelas disebutkan dalam hadis. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Apabila azan dikumandangkan, setan lari terbirit-birit hingga ia tidak mendengar suara azan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Pada saat azan berkumandang, setan tidak hanya diam tetapi bahkan menjauh sejauh mungkin. Kalimat-kalimat tauhid, panggilan kepada shalat, dan seruan menuju keberuntungan membuat setan tidak memiliki ruang untuk menggoda manusia. Karena itu, banyak ulama menyarankan agar kita berhenti dari semua aktivitas dan menjawab azan dengan penuh perhatian. Ini momentum besar untuk menenangkan hati.
2. Ketika Membaca Al-Qur’an
Setan sangat lemah ketika kalam Allah dibacakan. Dalam Al-Qur’an disebutkan:
“Apabila engkau membaca Al-Qur’an, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.”
(QS. An-Nahl: 98)
Dengan membacanya, manusia berada dalam perlindungan Allah. Setan tidak bisa masuk selama hati dipenuhi cahaya ayat-ayat-Nya. Bahkan satu ayat saja yang dibaca dengan menghadirkan hati dapat memadamkan api syubhat dan syahwat yang ditebarkan setan.
3. Ketika Berzikir kepada Allah
Zikir adalah racun bagi setan. Semakin kuat zikir seseorang, semakin berat bagi setan untuk mendekat. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Perumpamaan orang yang berzikir dan yang tidak berzikir seperti orang hidup dan orang mati.”
(HR. Bukhari)
Hati yang hidup dengan zikir adalah benteng bagi diri, sementara setan tidak dapat menggoda dengan leluasa. Saat lisan dan hati menyebut nama Allah, ia seperti makhluk yang lumpuh—tak dapat masuk.
4. Saat Berwudu
Berwudu bukan hanya menyucikan anggota tubuh, tetapi juga mempersempit ruang gerak setan. Dalam satu riwayat disebutkan bahwa wudu adalah bagian dari senjata seorang mukmin. Seorang ulama salaf berkata:
“Wudu mematahkan kekuatan setan.”
Tidak heran bila orang yang sering menjaga wudu lebih mudah mendapatkan ketenangan, kekhusyukan, dan menjaga diri dari dosa. Karena dalam keadaan suci, setan tak leluasa menggoda.
5. Ketika Seseorang Mengendalikan Marah
Marah adalah pintu kegemaran setan. Namun saat seseorang mampu meredam amarah dengan istighfar, diam, atau berwudu, setan berhenti memilin api yang ia nyalakan.
Rasulullah ﷺ mengajarkan:
Jika marah, diam
Jika marah, berwudu
Jika marah, mengucap ta’awwudz
Saat ta’awwudz dibaca, bisikan setan langsung padam. Inilah salah satu waktu ketika setan tidak hanya diam, tetapi benar-benar kalah.
6. Ketika Berada dalam Majelis Ilmu
Majelis ilmu adalah taman-taman surga di dunia. Ketika seorang muslim duduk dalam lingkaran ilmu, malaikat menaunginya dan ketenangan turun padanya.
Sementara itu, setan tidak nyaman berada di tempat yang dipenuhi cahaya ilmu. Riwayat-riwayat salaf menunjukkan bahwa setan sulit mengganggu orang yang sedang belajar agama, karena ilmunya akan mematahkan seluruh tipu daya.
7. Saat Hati Ikhlas
Setan sendiri mengakui kelemahannya terhadap orang yang ikhlas. Dalam Al-Qur’an, Iblis berkata:
“…kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas.”
(QS. Al-Hijr: 40)
Ikhlas adalah benteng terkuat. Ketika seseorang beramal hanya untuk Allah, setan tidak dapat masuk dengan riya’, sombong, atau niat buruk. Pada waktu itulah setan tidak dapat berbicara, menggoda, atau menyesatkan.
Gunakan Momen Ini untuk Mendekat kepada Allah
Meskipun setan tak pernah berhenti mengintai manusia, Allah memberikan waktu-waktu khusus di mana bisikan setan melemah bahkan diam. Momen inilah yang harus kita manfaatkan untuk:
memperbanyak zikir,
menambah ibadah,
memperkuat iman,
dan memperbaiki niat.
Karena ketika setan diam, hati manusia lebih jernih, lebih mudah tersentuh, dan lebih dekat kepada Allah. Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang mampu memanfaatkan waktu-waktu berharga ini. Aamiin.
